Monday, October 10, 2005

Bandung dan sekitarnya

Jalan2 kali ini lumayan lama,mengingat lokasi target kita jauh. Demikian sekilas ulasan perjalanan dari tanggal 29 Sept - 5 Okt 2005. Semoga nga kepanjangan.... :p

Day 1 (Hutan Raya IR.H.Djuanda,Sapu Lidi Resto, Vihara Vipassana,Tangkuban Perahu, Pemandian air panas Ciater, The Peak,The Valley)

Kami tiba sekitar pukul 00.30 di Cengkareng, langsung menuju ke Bandung dengan menggunakan jasa Saptadji Travel melewati tol baru Cipularang yang hanya memakan waktu 2 jam.
Jam 09.00 kami telah dijemput di hotel Bukit Dago ( dago atas) oleh Om Erwin bersama Xenia-nya( seorang freelancer rent car , sekaligus guide kami selama perjalanan ini)

Hari ini tujuan kami adalah Bandung Utara. Tujuan pertama adalah Hutan Raya IR. H. Djuanda. Letaknya tidak terlalu jauh,yakni di daerah dago atas. Sesampai sana kami membayar dulu tiket masuk seharga Rp 3000,-/person dan Rp 5000,- untuk si Xenia.
Di dalam hutan raya itu ada Curug Ciomas, Goa Belanda, dan Goa Jepang. Kami hanya mengunjungi Goa Jepang yang pernah dijadikan lokasi siaran TV, uji nyali. Bisa kami lihat tempat persembunyian mereka di jaman perang dahulu kala. Ada beberapa pintu masuk dan jendela juga,pintu masuk utamanya bisa dilalui kendaraan. Kami dipandu oleh orang lokal sana yang kami beri tip sekedarnya,dan juga sewa senter seharga Rp 3000,-/ senter.

Selepas itu kami menuju ke daerah Lembang,kami makan dulu di Sapu Lidi yang membawa suasana makan di tengah sawah. Suasananya tenang,sejuk dan nyaman. Dengan sajian khas Sunda maka lengkaplah sudah kenikmatan makan siang kami.

Keluar dari resto itu kami melihat sebuah bangunan unik yang ternyata sebuah Vihara yang cukup besar bernama Vipassana Graha. Menurut desas desus sih katanya terbesar di Asia Tenggara ?


Ok, ternyata si awan gelap datang berkunjung. Kami segera berangkat menuju tempat tujuan berikutnya yaitu kawah Tangkuban Perahu (yang mempunyai kaitan dengan cerita rakyat Sangkuriang). Namun ternyata hujan deras menyambut kami di sana, tidak terlalu jelas berapa tiket yang harus kami bayar,tapi kami mengeluarkan Rp 50.000,- untuk ber-7. Beruntung mobil dapat diparkir langsung di pinggir kawah, jadi kami menunggu beberapa saat dan kemudian sang hujan bermurah hati untuk berhenti sejenak. Yah, hanya sejenak saja karena akhirnya kami diguyur hujan lagi....dingin....


Sehabis kedinginan Om Erwin membawa kami ke pemandian air panas di Ciater, nama pemandiannya Sari Arter. Biaya masuk pemandian itu adalah Rp 20.000,- /person.Disana ada 3 kolam,2 kolam pertama hanya untuk yang berpakaian renang lalu 1 kolam dibawah untuk yang berpakaian masih lengkap misalnya pakai celana and kaos. 2 kolam pertama mendapat pengawasan lifeguard. Selain ke 3 kolam itu masih ada kolam2 private. Thanks to Om Erwin yang ternyata member disana,kami semua masuk gratis :) .

Kedinginan sudah, kepanasan sudah akhirnya waktunya makannnn.Kami kembali mampir dulu di the Peak resto yang lokasinya sangat strategis seperti namanya.Letaknya di dataran paling tinggi diantara Lembang dan Bandung. Sehabis mengambil bbrp foto disana(karena kami dalam rangka penghematan,kami tidak masuk ke resto yang terbilang cukup mahal itu) kami menuju the Valley yang berada di jurusan dago atas. The Valley juga cukup berkelas,suasananya romantis dan lagi lagi sejuk.Mata kami dihibur dengan pemandangan lampu2 kota Bandung sembari menikmati makanan bertema western di tempat terbuka.

Day 2 (Kawah Putih Ciwidey, Situ Patengan)

Hari ini kami menuju ke Bandung Selatan dan kembali Om Erwin dan Xenianya yang mengantar kami. Pertama - tama kami menuju ke Kawah Putih Ciwidey.Perjalanan kami tempuh sekitar 2 jam melalui jalan tikus,bukan melalui Kopo(takut macet).Rutenya Tol Pasteur,Baros,Raya Sugepan Ciwidey, Desa Sukajadi, Desa Pasir Jambu, Ciwidey, Desa Panundaan - Raya Patengan. Di sepanjang jalan menuju kawah banyak sekali perkebunan strawberry dengan sistem pembelian petik sendiri. Tempat ini banyak digunakan pemotretan model dan juga menjadi salah satu obyek wisata andalan.Kami bayar dulu tiket masuk sejumlah Rp 3.500,-/ person dan Rp 3.000,- untuk si Xenia. Setelah memarkir si Xenia kami melanjutkan ke kawah dengan berjalan kaki,kembali kami disambut oleh penjaja2 strawberry. Setelah berjalan tidak lama di jalan berpaving,sampailah di kawah itu. Tapii....tapiii kenapa warnanya hijau bukan putih??? Haha konon katanya warnanya bisa berubah. Ada peringatan disana agar tidak terlalu ke tepian kawah karena ada pasir hidup.

Cukup lama kami disana dan akhirnya rintik hujan kembali datang. Kami segera menuju Situ Patengan. Kedua tempat ini tidak terpaut jauh, hanya sekitar 1 jam perjalanan lagi. Jalanan menuju Telaga Patengan ini sangatlah indah karena mata kita dihibur dengan tata letak kebun teh yang bagus dan hijaunya yang menyegarkan.


Tak lama kami memasuki desa Patengan dan di haruskan membayar retribusi jalan Rp 1.500,- untuk roda 4.Ada lagi tanda masuk telaga sebesar Rp 1.000,- untuk si Xenia lagi. Kemudian akhirnya sampai di taman wisatanya Rp 2.500,- untuk Xenia dan Rp 1000,-/person. Di sepanjang jalan masuk menuju telaga,banyak sekali para pedagang,ada pedagang baju,topi,makanan,souvenir,pernak-pernik monel,senjata,dsb. Setelah mengisi perut ala kadarnya sambil menunggu redanya hujan, kami menuju telaga yang tak jauh letaknya dan mulai menikmati suasananya. Di sana ada beberapa perahu (max 15 orang)yg menawarkan perjalanan singkat seharga 60ribu/perahu atau 80 ribu untuk yang jauh dan berhenti di batu Cinta(berlatar belakang cerita rakyat). Itu adalah harga borongan perkapal. Biasanya bisa 5000/person tapi menunggu kapal penuh baru berangkat. Harga ini hanya dapat di tawar sedikit saja karena mereka tergabung dalam wadah koperasi.


Hujan kembali mengguyur kami, dan kami memutuskan kembali ke Bandung. Wisata alam sudah kami selesaikan sekarang giliran wisata shopping. Kami menuju daerah pusat perbelanjaan di Bandung yaitu jalan Marthadinata atau dulunya Riau dimana banyak FO berdiri berdampingan.

Day 3 (Wisata Kuliner)

Sebenarnya kami berpencar di dalam kota Bandung hari ini. Teman2 melakukan hunting di Cihampelas dan kemudian kembali ke Riau lagi. Sedangkan saya setelah membeli beberapa baju di Cihampelas melakukan wisata kuliner bersama teman2 lama di Bandung. Pertama kami menuju Cisangkuy,tempat yang terkenal dengan yoghurt nya dan dijadikan tempat nongkrong anak muda juga. Di depan cafe ini ada sebuah taman rindang yang di lindungi dan di sana ada kuda2 yang disewakan untuk ditunggangi.

Setelah ngobrol cukup lama dan terbuai suasana sejuk disana kami menuju jalan Kahyangan dimana ada depot Mie Rica yang cukup ramai juga. Disini kita bisa memilih mau mie asin atau mie manis.Dan leganya bagi orang Jawa Timur seperti diriku dapat mencicipi rasa pedas mie itu.

Day 4 (Karang Nini Beach,Pangandaran Beach)

Jam 6 pagi, badan rasanya tidak mau berpisah dengan tempat tidur tapi akhirnya kami berangkat. Ini juga demi menghindari kemacetan jalan. Seharusnya perjalanan menuju Pangandaran dapat kami tempuh dalam waktu sekitar 6 jam,tapi sebelum itu kami menyempatkan breakfast sekaligus lunch di R.M. Mergo Sari di Raya Ciamis. Dan juga mampir di Karang Nini karena sejalan dengan jalan ke Pangandaran.

Nini dalam bahasa sunda berarti nenek. Maka tempat ini di namakan karena ada karang yang mirip orang tua.Kami harus membayar tiket sebesar Rp 2.500,- / person dan Rp 5.000,- untuk si Xenia. Akhirnya setelah berdingin-dingin di gunung beberapa hari,kami berpanas-panas ke pantai.hahaha.
Sesudah menikmati udara pantai sejenak,kami melanjutkan perjalanan ke tujuan utama kami pantai Pangandaran. Kami tiba sekitar pukul 14.00 WIB,trus cari hotel setelah membayar tiket masuk lokasi Pangandaran sebesar Rp 27.200,- / mobil. Ternyata di Pangandaran kita diapit oleh pantai barat dan pantai timur yang berjarak sekitar 5 menit jalan kaki. Pantai barat lebih ramai,baik oleh kapal nelayan maupun oleh pedagang baju,souvenir dan makanan serta persewaan sepeda.Pantai timur lebih tenang,dengan ombak yang lebih besar. Akhirnya kami memilih hotel Pantai Sri Rahayu (022)2016756 di pantai timur karena hotel ini bersih,ber-fasilitas lengkap,dapat diisi 4 orang,dan juga balkon yang bisa langsung melihat pantai.

Setelah menata barang,kami ke pantai barat untuk bersantai dan menanti sunset serta melihat beberapa orang bermain boogie(ada yg menyewakan),dan beberapa lainnya berenang. Lalu kami juga menyewa sepeda tandem seharga Rp 5.000,- /jam dan sepeda biasa Rp 3.000,-/jam untuk berkeliling seputar pantai itu.Ternyata banyak sekali hotel dan pedagang disitu, lalu ada juga satu blok yang terdiri dari depot2 seafood. Selagi disana makanlah seafood sebanyak - banyaknya karena disana ikannya segar2 dan yang lebih penting lagi, murahhh..Seperti di depot2 di Bandung,kita juga akan mendapat teh tawar hangat secara free.Kami juga melihat beberapa kijang yang berkeliaran, ternyata ada hutan yang dilindungi di sisi lain pantai itu. Malang menjelang,tidak kami kira ternyata angin sangat besar dan dingin di tepi pantai itu.

Suasana di pantai barat saat senja :

Suasana di pantai timur saat pagi hari (dari balkon) :
Day 5 (Taman Wisata Pananjung, Green Canyon)

Keinginan melihat sunrise sambil duduk dibalkon hotel tidaklah terlalu berhasil,karena awan bertebaran di langit pagi. Akhirnya setelah memaksa diri bangun,dipandu Om Erwin kami berjalan masuk ke Taman Wisata Pananjung. Kumpulan monyet2 yang sedang bermain menyambut kami ketika kami menuju Pantai Pasir Putih di dalam hutan itu. Selain pantai itu adapula Cagar alam,Goa Jepang,Goa alam, dan juga pusat kebudayaan Hindu. Sayang kami tidak sempat ke tempat yang lain karena masih harus ke Green Canyon yang berjarak sekitar 45 menit dari Pangandaran.



Belum puas bermain di pantai ini,tapi kami harus segera berangkat ke Green Canyon (Cukang Taneuh). Kami sampai di Green Canyon pukul 14.00. Green Canyon ini bukanya dari pukul 07.30 - 16.00 WIB kecuali hari Jumat, bukanya 13.30 - 16.00. Setelah menyiapkan diri dengan membungkus barang elektronik kami dengan tas kresek /meninggalkannya di mobil,dan membungkus kamera kami dengan plastik wrap(biasanya untuk makanan) maka kami segera berangkat.Disana kita harus membayar sebesar Rp 55.000,- /perahu yang dikendalikan 2 orang dan hanya bisa diisi max. 5 penumpang. Perahu itu juga dilengkapi dengan life jacket. Sayang sekali kami datang di musim yang salah. Arus sangat deras dimusim penghujan sehingga air sungai itu hijau keruh. Bahkan ternyata baru saja ada banjir badang di sana sehingga sungai meluap. Lalu sesampai di batu terakhir dimana kapal tidak bisa lewat lagi, kami juga tidak bisa berenang karena arus dari air terjun didepan sana sangat kuat. Seharusnya di depan sana kita bisa temui air terjun dan gua.


Green Canyon note : Siap berbasah - basah dan datanglah di musim kemarau (Juli - Agustus)

Day 6 (Back to Surabaya)

Akhirnya berakhir sudah perjalanan kali ini,thanks to Awair kami PP Sby - Jkt and Jkt - Sby cuman Rp 215.000,- netto. To Om Erwin yang telah membantu kami menyusun jadwal acara dan membawa kami ke tempat2 tersebut diatas. To Anton yang telah bersedia kami repotin di Bandung.

61 comments:

Carla Chanliau said...

Impressive. Fotografer'e pinter iki. :D

Hebat Nyoh.

Anonymous said...

Fotonya cantik lho, seakan-akan menghadirkan kembali Green Canyon-nya. Boleh tahu ngak ngambil anggel dari mana?

Anonymous said...

ga penting gitu loh,,,
cuma bikin gwe pusing aja pas nyari peta bandung,,,ehhhhhh yang muncul yang merusak pemandangan,,,,gaaaaaa penting ni website,,,,muke gile

Anonymous said...

hahaha.. gak penting kok ya nyempetin ngasih komen, cari peta di gramedia dong.. :p

Yeye Sweet Dolls said...

bagus banget nih buat panduan liburan ke Bandung, aku dan teman2 mau libur ke bandung 2 hari, ngambil rute hari ke-2 sama hari ke-4, thanks.
nb. : fotonya bagus, jadi pengen....

Anonymous said...

Huks,.. kapa ari post nga masuk. Sekali lagi ya ...

Carla .. thanks hehe

Mw kusuma .. tuh angelnya dari batu2 trakir perahu bisa lewat. karna setelahnya kita musti nglanjutin dengan jalan kaki n berenang.

Gideon .. Seneng bisa mbantu ;p enjoy your trip

Anonymous said...

sangat menarik liputannya dan sangar membantu.....Tq ya

Anonymous said...

Capekkk...ya..!!!
But buaaaguussss dueehh !!
Two thumbs up for you

Anonymous said...

Nice documentation about trip to Bandung.
In case temen2 ada yg butuh akomodasi pas ke Bandung, bisa dateng ke villa dago pakar. Check out: www.dagopakarvilla4rent.com

Anonymous said...

Great refference !!
I am planning to visit bandung soon. Can i have the email/contact number of Om Erwin?? thanks

Anonymous said...

salimt,

bagaimana kami bisa mengontak anda ? ada e-mail ?

Anonymous said...

bagus juga pengalaman di bandungnya . laen kali klo maen ajak aq yach ..?!

aink said...

sae kanggo abdi mah, tapi nupenting:
berikan kehidupan kepada alam kita seperti alam memberikan kehidupan dan penghidupan kepada kita

Aui said...

saya tertarik dengan liburan ke bandung dan tempat wisatanya. bisakah saya meminta alamat rent car dan guide yang ada di bandung. thx before

Anonymous said...

wow mantab....gw suka foto yang di kawah putih itu mantab sekali....kangen gw kesono euy....bener2 pemandangan yg bgs sekali...

Zaza said...

hi i'll be visiting bandung soon with girlfriends in april 2008.

your entry is a great reference! my trip will be a 4d3n shopping(main activity) + sightseeing(Tangkuban Perahu) excursion..masalahnya confuse gimana mau nyusun jadwal antara sightseeing + shopping gitu.

kiranya jika ada guide seperti Om Erwin, lebih senang. can you email me Om Erwin's number?

Anonymous said...

waw keren banget infonya

Anonymous said...

okeee banget liputannya, btw minta no telp Om Erwinnya dunk, please email ke alia.endri@gmail.com yach....

thanks be 4

Unknown said...

great inform of you! here I found others on

http://www.bandung.petawisata.com

Is it yours? Wow.. nice website.

Anonymous said...

call us for car rent and guide at bandung ( kang handy ) +62 81 22 33 33 74 , for car: avanza, inova, avp, Rp.325.000 - 400.000 with or w/o guide. call us for more info, thx for "petawisata" owner

Anggiearanidipta Suma M. said...

Hoho.. makasih buat infonya:) aku mau ke pangandaran..jadi paham deh hotel mana yg enak.. thx..

Anonymous said...

wow!keren banget!
ky' baca buku panduan wisata.
btw,aku mo k bandung niy..bisa minta no tlp Om Erwin?
tolong email ke yuniq_6@yahoo.com ya.thanks b4

Anonymous said...

keren abiezzzzz, jadi punya referensi buat maen nich.

thx a lot nya'

Anonymous said...

baca itinerary nya....jadi pengen ke bandung lagi...

boleh tau nomor kontak Om Erwin nya...bisa dikirim ke andreasnugraha@gmail.com

Thanks banget info nya...

Anonymous said...

aq mau tanya dunk...emmm hotel atau penginapan yang deket ma lanud sulaiman...

coz q ma nyokap mau kesana nich tanggal 16 niyy
tolongggg banget ya infonya...

kalu ada kirim k nyel_im03t@plasa.com yakk
tingqyu

Daily Blessing said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Ngambil fotonya bagus2x euy..
mo minta contact kang erwin juga donk.. biar bisa bawain jalan..
email snoopy_siura@yahoo.com yah..
thx a lot

sus said...

buwat yang minta teponnya oom erwin sabar ya, yang posting jarang onlen inih, blom bisa dihubungi... kalo ada nanti dihubungi via japri... thanks udah mampir wisata

dede said...

pls no telp om erwinnya,email to : dedemeinarti@gmail.com thx

Anonymous said...

Hi...
Menarik banget postingan dan fotonya...
jadi kepingin ke bandung..
Bole minta contact number pak Edwin ?
Mhn japri ke:
iney_01@yahoo.com

Anonymous said...

bagus bgt reference nya,, boleh minta contact-nya om erwin gak? please email : artapyal@yahoo.com thanx,,

Dila said...

Terima kasih atas artikel-nya. Sangat bermanfaat.

Anonymous said...

ini diposting tahun 2005. Tahun 2009 masih update gak ya???

sus said...

mungkin yg ga update harga2nya aja..

Jual Modem Harga Modem said...

Memang dengan wisata badan dan pikiran jadi fresh

Lihat tempat2 berpergian jadi kebayang ingin pergi

But tugas masih banyak nih...

winniepooh_koe said...

menarik nih..gw rencana mo liburan ke Bandung dsk.. minta no hpnya om erwin ya...japri ke gw : wenny_ku@yahoo.com.
thx..

sus said...

dolphin.. ada yg tanya hape oom erwin lagi tuh..

Dila said...

Terima kasih atas info-nya. Sangat bermanfaat untuk saya yang tinggal di bandung tapi senang berkunjung ke Bandung (paling tidak setahun sekali) karena masih memiliki sebuah rumah warisan orang tua di sana.

Unknown said...

Kerend abizzz...
aq tggal di sumatera utara,n rencana mo ke bandung tgl 20..
tolong dunk kirimin no om erwin na..

Anonymous said...

wah keren...jadi pengen maen ke bandung
btw,aku mo k bandung nie..bisa minta no tlp Om Erwin?
tolong email ke natalieohiwutun@yahoo.com ya.thanks

Wisata Bandung said...

Permisi, mau minta ijin pake artikelnya untuk di blog kami ya. Kami saat ini ingin membuat blog Wisata Bandung untuk menarik wisatawan-wisatawan datang ke Bandung. Semoga aja Bandung menjadi semakin maju nantinya dengan kedatangan para wisatawan. Oh ya, kalau mau cari hotel murah di Bandung juga bisa lihat ke blog kami.

sus said...

Halo, silahkan kalau ingin mengutip isinya, tapi jangan lupa untuk mencantumkan link dimana artikel ini diambil ya, untuk menghormati kontributornya. terimakasih sudah berkunjung.

Anonymous said...

Hi,boleh minta no hp om Erwin?Kebetulan sy mau ke Bandung.Mohon japri ke spangri@yahoo.com. Mksh ya atas bantuannya.

Anonymous said...

nice trip!! jd pengen..^^

DeNina said...

Kenapa ngga ke cipanas Garut ? wahh itu luar biasa bagusnya...

Berkah@Net said...

Pengaturan Schedulenya Mantab!!Tidak ada tempat yang tersisa!!

Gie said...

thx info..
need Om Erwin contact num..
email me plz..
gie.bastian@yahoo.com
thx b4..

Anonymous said...

blh ikutan mnt no'y mas erwin ga???sent ke email ku ya legi_84@yahoo.com,thnks b4..

Anonymous said...

waw, mantap banget ne jalan2 na, diatur jam perjalanan na + tiket masuk di terangkan kan juga...

top abiezs...

oiya, klo boleh ne, ksh tau donk tempat2 di bogor tentang semua na...???

irfandita said...

Mantap banget infonya.
Boleh diinfo no contact Om Erwin. Pls sent to dita_agung@yahoo.com.
Tx

Anonymous said...

sangat membantu.....Can i have the email/contact number of Om Erwin?? thanks. Waiting at dian_bofa@yahoo.com

sus said...

buat yg nanyain kontaknya oom erwin, pesan udah aku forward ke kontributornya ya.. thanks.

mod. petawisata

Bisnis Tiket Pesawat said...

wah curhat nih,
berbagi yang banyak biar seru

Wisata Lampung said...

tolong liat jg bang wisata way kanan

Unknown said...

wah setelah membaca tulisannya yg penuh dengan petualangan wisata, saya jadi ingin mencobanya.
bisakah membagi informasi no telpon om Erwin? kalau ada pemandu wisata yg sudah hapal daerah2 tsb rasanya bisa membawa jalan2 dengan memuaskan.

DiskonTop said...

Wah, bagus2 banget fotonya. Salut.

Yulie_Luvalee said...

Minta no hp om erwin dong... tlg kirimin ke babyblue_arrgh@yahoo.com ya, tengkiyuuu

briliantfatryana said...

boleh minta no tlp Pak Erwin?
tolong email ke bril_f@yahoo.co.id yaa. terima kasih

dani ramdani said...

Liburan Romantis di Situ Patengan
Bandung,review,Bandungreview

It's travelling time! Sudah waktunya kamu meluangkan waktu untuk mencari tempat refreshing diluar kota Bandung yang kalau orang bilang sudah mulai “overcrowdedness”. Jalan raya yang padat merayap tiap akhir minggu dan pusat pertokoan yang mulai “monoton” tiap minggunya (untungnya film-film yang diputar di bioskop tidak ikutan “monoton”). Well, I must admit, the only place you looking for lies in Bandung district area.

Bandung selatan, mau tidak mau harus diakui sebagai daerah Bandung yang menyimpan banyak sekali potensi tempat wisata alternatif bagi para turis yang gemar bertualang di alam yang (setidaknya) masih asri dan masih jauh dari pengaruh kota yang sudah overcrowdedness tersebut. Sebut saja pesona penangkaran rusa di bumi perkemahan Rancaupas, keindahan kawah putih dan pemandian air panas Walini.

Mungkin minggu depan kamu bisa merencanakan untuk mampir di Situ Patengan yang letaknya tidak jauh dari objek wisata kawah putih. Ya Situ Patengan adalah salah satu objek wisata yang mempunyai cerita atau legenda yang tidak kalah menarik dengan legenda Tangkuban Perahu. Banyak yang menyebut Situ Patengan adalah Situ Patenggang atau Situ Patengang. Tapi menurut cerita banyak orang, nama yang benar adalah Situ Patengan, merujuk kepada istilah bahasa sunda “pateangan-teangan” (saling mencari).

Legendanya sendiri bercerita tentang sepasang kekasih yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis. Cinta mereka harus terpisah karena suatu kejadian, sampai akhirnya mereka saling mencari hingga bertemu kembali di sebuah batu besar, batu inilah yang kelak dinamakan batu cinta yang terletak di seberang danau. Ki Santang kemudian membuat danau dan perahu untuk Dewi Rengganis yang konon perahu tersebut menjadi pulau Sasaka (kini lebih dikenal dengan pulau Asmara) dan danau yang airnya berasal dari sungai Cirengganis menjadi Situ Patengan (situ dalam bahasa sunda berarti danau).

Legenda tersebut yang membuat suasana di Situ Patengan menjadi makin romantis. Banyak yang percaya bahwa jika ada pasangan yang hubungannya ingin awet, harus berlayar dulu di Situ Patengan (yang bisa kamu sewa on the spot) dan singgah di batu cinta dan pulau Asmara. Percaya atau tidak, tidak ada salahnya bagi kamu untuk mencoba hal tersebut, karena secara tidak langsung kita bisa menikmati keindahan Situ Patengan jika berlayar dengan perahu disana.

Situ Patengan terletak di kecamatan Rancabali kabupaten Bandung yang bisa kamu tempuh selama dua jam perjalanan jika jalanan lancar dari kota Bandung. Jaraknya hanya sekitar 50 Km dari Bandung, tapi kadang kemacetan bisa merusak rencana mulus kamu kalau ingin berlibur di Situ Patengan. Kalau kamu tidak menggunakan kendaraan pribadi, kamu harus pergi ke terminal Leuwi Panjang, kemudian dari terminal kamu naik bus menuju terminal Ciwidey, dari terminal Ciwidey kamu naik angkutan umum lagi ke arah Situ Patengan.

All is green, itu adalah istilah yang tepat jika kamu melihat sekeliling jalan ketika perjalanan menuju Situ Patengan, hamparan hijau perkebunan teh menghiasi jalanan menuju Situ Patengan, jangan lupakan udaranya yang adem dan sering sekali berkabut, tipikal daerah Bandung selatan, cocok sekali bagi kamu yang sudah penat dengan rutinitas sehari-hari di kota Bandung.

Enough said, tidak usah pikir panjang kalau kamu mau liburan di objek wisata yang mempunyai legenda romantis ini. Selain menikmati suasananya yang adem, siapa tahu hubungan kamu dengan pasangan yang sudah mulai “monoton” bisa kembali berwarna dan makin awet seperti kisah cinta yang dialami Ki Santang dan Dewi Rengganis. Well, have a nice day guys! (AG)

http://www.bandungreview.com/id/articles/index/detail/node/liburan-romantis-di-situ-patengan-638

dani ramdani said...

Liburan Romantis di Situ Patengan
Bandung,review,Bandungreview

It's travelling time! Sudah waktunya kamu meluangkan waktu untuk mencari tempat refreshing diluar kota Bandung yang kalau orang bilang sudah mulai “overcrowdedness”. Jalan raya yang padat merayap tiap akhir minggu dan pusat pertokoan yang mulai “monoton” tiap minggunya (untungnya film-film yang diputar di bioskop tidak ikutan “monoton”). Well, I must admit, the only place you looking for lies in Bandung district area.

Bandung selatan, mau tidak mau harus diakui sebagai daerah Bandung yang menyimpan banyak sekali potensi tempat wisata alternatif bagi para turis yang gemar bertualang di alam yang (setidaknya) masih asri dan masih jauh dari pengaruh kota yang sudah overcrowdedness tersebut. Sebut saja pesona penangkaran rusa di bumi perkemahan Rancaupas, keindahan kawah putih dan pemandian air panas Walini.

Mungkin minggu depan kamu bisa merencanakan untuk mampir di Situ Patengan yang letaknya tidak jauh dari objek wisata kawah putih. Ya Situ Patengan adalah salah satu objek wisata yang mempunyai cerita atau legenda yang tidak kalah menarik dengan legenda Tangkuban Perahu. Banyak yang menyebut Situ Patengan adalah Situ Patenggang atau Situ Patengang. Tapi menurut cerita banyak orang, nama yang benar adalah Situ Patengan, merujuk kepada istilah bahasa sunda “pateangan-teangan” (saling mencari).

Legendanya sendiri bercerita tentang sepasang kekasih yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis. Cinta mereka harus terpisah karena suatu kejadian, sampai akhirnya mereka saling mencari hingga bertemu kembali di sebuah batu besar, batu inilah yang kelak dinamakan batu cinta yang terletak di seberang danau. Ki Santang kemudian membuat danau dan perahu untuk Dewi Rengganis yang konon perahu tersebut menjadi pulau Sasaka (kini lebih dikenal dengan pulau Asmara) dan danau yang airnya berasal dari sungai Cirengganis menjadi Situ Patengan (situ dalam bahasa sunda berarti danau).

Legenda tersebut yang membuat suasana di Situ Patengan menjadi makin romantis. Banyak yang percaya bahwa jika ada pasangan yang hubungannya ingin awet, harus berlayar dulu di Situ Patengan (yang bisa kamu sewa on the spot) dan singgah di batu cinta dan pulau Asmara. Percaya atau tidak, tidak ada salahnya bagi kamu untuk mencoba hal tersebut, karena secara tidak langsung kita bisa menikmati keindahan Situ Patengan jika berlayar dengan perahu disana.

Situ Patengan terletak di kecamatan Rancabali kabupaten Bandung yang bisa kamu tempuh selama dua jam perjalanan jika jalanan lancar dari kota Bandung. Jaraknya hanya sekitar 50 Km dari Bandung, tapi kadang kemacetan bisa merusak rencana mulus kamu kalau ingin berlibur di Situ Patengan. Kalau kamu tidak menggunakan kendaraan pribadi, kamu harus pergi ke terminal Leuwi Panjang, kemudian dari terminal kamu naik bus menuju terminal Ciwidey, dari terminal Ciwidey kamu naik angkutan umum lagi ke arah Situ Patengan.

All is green, itu adalah istilah yang tepat jika kamu melihat sekeliling jalan ketika perjalanan menuju Situ Patengan, hamparan hijau perkebunan teh menghiasi jalanan menuju Situ Patengan, jangan lupakan udaranya yang adem dan sering sekali berkabut, tipikal daerah Bandung selatan, cocok sekali bagi kamu yang sudah penat dengan rutinitas sehari-hari di kota Bandung.

Enough said, tidak usah pikir panjang kalau kamu mau liburan di objek wisata yang mempunyai legenda romantis ini. Selain menikmati suasananya yang adem, siapa tahu hubungan kamu dengan pasangan yang sudah mulai “monoton” bisa kembali berwarna dan makin awet seperti kisah cinta yang dialami Ki Santang dan Dewi Rengganis. Well, have a nice day guys! (AG)

http://www.bandungreview.com/id/articles/index/detail/node/liburan-romantis-di-situ-patengan-638

Tika said...

indah sekali ya tempat wisata di sekitar bandung.