Thursday, May 26, 2005

Candi Jawi

Yang kali ini cuman jalan iseng aja. Kita brangkat maunya sih makan lontong kupang di pandaan (diseberang ayam goreng Sri).Tapi trus keliatan bangunan candi yang sudah entah kami lalui brapa puluh kali tapi tidak kami sadari kehadirannya.Jadi ya kami brenti sebentar sekalian mengulas tempat bersejarah ini.

Candi Jawi mempunyai ketinggian 24,50 M dengan ukuran panjang 14,20 M dan lebar 9,5 M.Letaknya di pertengahan jalan raya antara Pandaan - Tretes Prigen,jadi gampang sekali di jangkau.
Candi ini dibangun pada masa akhir kejayaan kerajaan Singasari pada abad ke 13 atas perintah dari raja Kertanegara. Sebagian arkeolog berpendapat ini merupakan makan Kertanegara tapi sebagian lagi mengatakan tidak karena pada saat dibangun Kertanegara masih hidup.

Kalo kita lihat,relief pada candi itu memperlihatkan seorang pria yang akan melakukan Pradaksina (sebuah upacara penghormatan terhadap seorang dewa,Dewayajna jadi bisa disimpulkan bahwa candi ini adalah candi pemujaan.

Nah kalo sempat mampir ke tempat bersejarah ini, bersiaplah merogoh saku untuk memberikan sumbangan ala kadarnya demi pelestarian candi ini.Kita akan diminta untuk mengisi buku administrasi beserta sedikit sumbangan.


Candi Jawi

Saturday, May 21, 2005

Madakaripura Waterfall

Lagi - lagi waterfall,moga nga bosen ya ;p Kita kali ini ke Madakaripura Waterfall di kawasan Probolinggo,dekat desa Sapeh kecamatan Lumbang. Dari Surabaya kita lewat jalan tol keluar di Gempol trus ambil belokan ke kiri menuju Bangil - Pasuruan -Probolinggo. Setelah masuk Probolinggo kita tinggal mengikuti jalan besar itu sampai kita lihat papan di kanan jalan yang menunjukkan ke arah Bromo. Sebagai patokan papan itu terletak beberapa meter setelah Rumah Makan Nguling yang terkenal dengan rawonnya.

Setelah belok kanan sudah lurus saja ikut jalan lagi sampai di lokasi wisata Madakaripura. Dikanan kiri jalan bisa kita lihat banyak penjual dan peternak madu yang menjual madu asli disana.Lalu ada juga persimpangan yang jalan ke kiri menuju Bromo kita ambil jalan satunya terus aja.Madakaripura ini hanya terletak 6 km dari Bromo.

Setelah beberapa saat tibalah kita di kawasan wisata itu.Kita bayar tiket masuk(maap lupa berapa) yang tdk terlalu mahal,lalu kita melanjutkan dengan jalan kaki dan juga diharuskan menyewa jasa pemandu lokal sana,kurang lebih Rp 30.000/person tergantung kita dan baik tidaknya pemandu tersebut.Dengan jumlah 7 orang kami diikuti oleh 2 pemandu untuk membantu kita.Alasannya karena walaupun hampir 3/4 perjalanan menuju air terjun utama sudah di bangun jalan dan tangga,tapi 1/4 perjalanan sisanya kita harus rela berbasah - basah jalan di sungai yang berbatuan namun jernih dan sejuk serta yang paling asyik ......kita jalan melewati beberapa air terjun kecil sebelum menuju yang utama. Sebelum jalan di bawah air terjun kecil itu ada disediakan pos yang menyewakan payung (Rp 1.500,-/payung)dan tempat menitipkan barang.
Note: Lebih baik tinggalkan semua brg tidak berguna di kendaraan,mungkin hanya camera dengan pelindungnya yg dibawa.Pakailah alas kaki yang nyaman untuk jalan bebatuan yg sdkt licin


Jalan yang dilewati


Di bawah air

Air terjun ini dikenal sebagai tempat meditasi Patih terkenal kerajaan Majapahit, Gajah Mada dan tempatnya menghabiskan sisa hidupnya. Lokasi wisata ini terletak pada ketinggian 620 M diatas permukaan laut dan air yang jatuh dari ketinggian 200 meter itu menciptakan perasaan yang luar biasa saat melihatnya. Kami cukup kesulitan mengabadikannya karena kerasnya tiupan air ke camera(menurut pengalaman lebih baik membawa juga tissue camera ;p ) Saat yang paling tepat untuk mengunjungi air terjun ini adalah sekitar pukul 10.00 - 14.00 dimana kadangkala bisa kita lihat pelangi dari perpaduan matahari dan air disana. Jika kita mandi dengan air dari air terjun ini juga dipercaya dapat menghilangkan penyakit rematik dan juga membuat awet muda.


Air Terjun Utama

Air Terjun Kecil


Perlu di perhatikan pada waktu musim penghujan sangatlah disarankan untuk tidak memasuki kawasan ini dikarenakan tata letaknya yang cukup membahayakan jika terjadi banjir.

Posted by Dolphinrider

Saturday, May 14, 2005

Telaga Sarangan

Telaga sarangan, terletak di Jawa Timur, hampir berdekatan dengan perbatasan Jawa tengah. Dari Kota Surabaya dapat ditempuh melalui rute-rute berikut, Surabaya-Mojokerto-Jombang-Kertosono-Nganjuk-Madiun/Ngawi-Magetan-Sarangan.
Sarangan adalah kota kecil dengan ketinggian lebih dari 1000m diatas permukaan laut, tentunya dapat dibayangkan bagaimana kondisi cuaca di kota ini. Pagi hari sekitar pukul 04.30 orang-orang sudah mulai beraktivitas, suasana pasar sudah hidup, pedagang sate kelinci pun berkeliaran di depan motel-motel yang bertarif sekitar Rp. 125.000,- per kamar (ini sudah merupakan tarip untuk motel yg lumayan bagus). Pagi yang sangat dingin tentunya, apalagi bagi orang Surabaya asli yang tiap harinya berteman dengan panas terik dan gerah. Yah, meskipun menggigil aku coba keluar dari penginapan keliling2 di Telaga Sarangan, telaga yang khas di kota itu, hiburan bermacam-macam di sekeliling Telaga, mulai Berkuda, Naik Kapal Boat dan keliling2 danau ataupun memancing.

keliling danau dengan boat


mancing di telaga sarangan

Pada malam hari kami mencoba memasuki daerah seberang danau, berjalan menyisir pelan-pelan berbekal Senter sebagai penerangan, karena memang jalan terasa sangat gelap gulita, sesekali terdengar derap langkah monyet2 kecil yang mengikuti dari belakang… mencari makan atau apalah, sebagai saran jangan bawa barang2 yang berwarna mencolok atau makanan2 kecil… karena monyet usil itu pasti langsung menjambret dan membawa hasil jambretannya keatas pohon. Dari seberang danau pemandangan terasa indah, kota sarangan terlihat gemerlap dengan lampu-lampu yang berwarna-warni.

sarangan dari seberang telaga di malam hari

Dari sarangan sebetulnya bisa lanjut keatas, Cemorosewu dan Tawangmangu, sayang saat itu kendaraan tidak memungkinkan kondisinya untuk menempuh jalan yang bermedan berat dengan kemiringan 35 derajat :((. Yah terpaksa kembali lagi ke Surabaya tercinta.

Posting by Valens

Wednesday, May 11, 2005

Pulau Sempu

Berangkat pada malam hari dari Surabaya dibutuhkan waktu sekitar 3,5 jam hingga empat jam untuk mencapai kawasan Pantai Sendangbiru, Kabupaten Malang. Perjalanan pada malam hari jelas lebih menghemat waktu, karena jalanan sepi.

Selepas Kota Malang dan melewati Kepanjen, jalan tidak terlalu lebar, dan mulai banyak daerah perladangan, serta sesekali melewati pedesaan yang tidak terlalu besar. Apalagi jika perjalanan pada malam hari bertepatan dengan bulan purnama akan lebih memberikan kesan keindahan tersendiri.

Mendekati Sendangbiru jalanan agak menyempit dan kemudian jalan aspal habis tepat di Pantai Sendangbiru. Jika membawa kendaraan sendiri bisa memarkirnya di pantai itu dan langsung membuka tenda di kawasan pantai yang penuh dengan perahu-perahu cadik kecil, perahu penumpang bermotor, dan kapal-kapal penangkap ikan. Dari Pantai sendang biru kita bisa menyewa kapal seharga 40rb (pulang-pergi) untuk menyeberangkan ke Pulau Sempu dengan kapasitas maksimal 15 Orang.

Keindahan lain yang bisa ditemui di Pulau Sempu adalah bagaimana bisa berenang di air yang amat jernih (di segara anakan) dan bagi mempunyai hoby snorkling dapat dengan leluasa menikmati pemandangan bawah laut karena tempat ini pernah jadi pembudayaan terumbu karang tanpa harus takut terseret gelombang.

Di Sempu terdapat telaga yang disebut dengan Segara Anakan. Tempat ini lebih mirip telaga kecil yang dikelilingi batu karang tinggi yang membatasinya dengan laut lepas,
laut selatan atau Laut Indonesia yang bergelombang besar.

Pantai Segara Anakan

Suplai air ke telaga ini berasal dari karang yang berlubang besar di tengahnya, yang secara periodik menyajikan pemandangan indah percik-percik air deburan ombak yang menghantam karang. Sebagian air itu mengalir masuk ke Segara Anakan.

lubang tempat air laut masuk ke Segara Anakan

Selain berenang di kolam raksasa ini, pengunjung juga bisa bersantai dengan bermain voli pantai. Bagi yang menyukai suasana alam yang asli, jauh dari kebisingan kehidupan modern, Pulau Sempu memberikan solusi, hanya memang jangan mengharapkan ada hotel berbintang, selain tempat tidur yang dibawa sendiri.

Disamping itu juga bisa memanjat karang yang mengitari Segara Anakan, dari atas karang kita bisa melihat deburan ombak laut lepas yang mengikis terbing2 raksasa, sangat indah memang.

dinding karang raksasa yang terkikis air laut

TIPS & TRICK :
berhemat :
Jika uang mepet dan ingin pegi ke Sempu sebaiknya berangkat sore hari sekitar pukul 5 sore, diperkirakan memasuki kawasan sendang biru malam jam 21.00 dimana penjaga loket sudah kosong (otomatis ga bayar tiket masuk hehe).
Dulu ijin ke Pos Penjaga untuk menyeberang ke pulau Sempu murah, cuma Rp. 500 - Rp. 1000 Perak perorang. Sekarang masuk ke Pulau Sempu agak ketat, banyak peraturan di Pos Penjagaan dengan dalih Pulau Sempu adalah cagar alam, gak boleh dibuat camping kecuali penelitian, takut kotor. Namun semua itu bisa ditebus dengan membeli ijin masuk ber-materai yg besarnya sekitar 15-20rb perorang.

naik angkot :
Surabaya-Arjosari (Bus) --> Arjosari-Gadang (Bemo/Angkot) --> Gadang-Turen (Bemo), Turen-Sendang Biru (Colt) --> Sendang Biru-Sempu (Perahu).
note: - kalo org lebih dr 10, mending carter colt dr gadang/arjosari lsg ke s'biru, akan lebih efisien di waktu dan tenaga, beda uang tipis aja. sekitar 150rb-200 sewanya.
- biasanya sih nyebrang pake kapalnya 'Pak Anuari' Salah satu nelayan ikan yang cukup dikenal di daerah situ. Tinggal tanya penduduk setempat.

Survive sambil menikmati alam :
Disarankan membawa syrup/nutrisari/norit dan kondom. Kondom dapat berfungsi untuk tempat air (dalam keadaan urgent) dan bisa menampung sekitar 1 liter air, sedang norit untuk menetralisir racun dalam air, syrup/nutrisari sebagai penambah glukosa untuk stamina tubuh. Menurut pengalaman dulu di Pulau Sempu sempat kehabisan air padhal masih ada 1 malam satu-satunya cara harus survival.
- Tebing2 di Pulau Sempu menetesakan air tawar murni yang berasal dari akar tanaman yg tumbuh diatasnya, bisa ditampung di botol Aqua (hati-hati dicuri kera).
- PAL ke 13 belok kiri (dari arah segara anakan) ada kubangan sumber air, biasanya hewan kecil2 berkumpul disitu untuk minum, air diendapkan dahulu beberapa saat sampai kotoran mengendap kemudian bisa direbus atau diminum langsung setelah di netralisir. Saat musim penghujan air berbau/berasa tanah.
- Botol Aqua besar yang kosong dapat dimanfaatkan menjadi pelampung tangan saat berenang di segara anakan di daerah yg agak dalam. Karena semakin ke tengah Kondisi Bawah laut semakin bagus, penuh dengan ratusan gerombolan ikan terbang kadang menabrak kaki2 kita saat mengayuh dan karang2 berwarna-warni.

wisata :
Di Pulau Sempu ada 3 tempat (setahuku) yang biasa dikunjungi yakni
- Segara Anakan (sudah diulas diatas)
- Waru-waru Pantai kecil di pinggiran pesisir Pulau sempu (buat ngecamp dll) berhadapan dengan pulau Jawa)
- Telaga Lele, sumber air tawar bagi para 'tukang mancing'

hidup nikmat :
Kalo pingin hidup enak di Sempu peralatan ini musti wajib dibawa : senter/api trus ransum, obat, parang/pisau. tiker, jas hujan, plus rokok, kartu, catur dll u/ menghabiskan waktu nyantai2 dan jangan lupa peralatan memasak dan makanan.


salam petawisata, jangan lupa.. jaga kebersihan dan kelestarian lingkungan nomor satu ;)

Sunday, May 08, 2005

Lamongan - Tuban dan sekitarnya

Tim expedisi kali ini berangkat dari Surabaya melewati jalan tol Surabaya - Gresik dan keluar di pintu tol Manyar. Seharusnya bisa juga lewat pintu Kebomas tapi kita akan melewati kota.Kluar dari Manyar kita langsung belok kiri dan jalan saja lurus mengikuti Jalur Pantai Utara yang jalannya ternyata banyak gelombangnya.Tidak sampai 2 jam perjalanan kita sudah akan sampai di obyek wisata Lamongan yaitu Goa Maharani dan Wisata Bahari Lamongan yang berseberangan.

Setelah membayar karcis masuk sebesar Rp 3.000,-/person kita masuk ke Goa Maharani dulu. Goa ini tidak terlalu besar tapi cukup menarik. Aksesnya juga tidak sulit karena telah dibangun jalan dengan pagar di kiri kanannya. Kita dilarang melompati pagar itu untuk menjaga kelestarian gua itu. Tidak seperti bayangan kita soal goa,goa ini sudah dilengkapi dengan beberapa lampu redup yang berwarna warni dan juga alunan musik santai.Setelah puas jepret sana sini kita menyeberang ke WBL.
Note : Bawalah tripod camera untuk hasil yang maksimal.


Goa Maharani

Untuk masuk ke Wisata Bahari Lamongan(WBL) kita bisa memilih 2 jenis tiket.Tiket yang terbatas(hanya bisa memainkan beberapa wahana gratis) seharga Rp 15.000,- . Bagi yang ingin memainkan semua wahana (sekitar 26 wahana)di dalam bisa membayar tiket terusan seharga Rp 35.000,- .Disana ada jetski,kano,bumper boat,bumpercar,go-kart,motocross,rumah sakit hantu,taman air,taman kaca,kolam renang,restaurant,museum kapal dan kerang, n masih banyak lagi deh,pokoknya cukup menarik permainannya.Kita juga bisa bersantai duduk di ayunan dan kursi di tepi pantai.Kita kelilingi lokasi wisata itu sampai pukul 17.00 WIB dan kita sudah diharuskan untuk keluar karena lokasi akan ditutup.Tetap saja acara tembak menembak camera blum puas terlaksana :p
Note : Bawalah topi atau pelindung matahari.


Wisata Bahari Lamongan

Setelah beristirahat sebentar,kami lanjutkan perjalanan ke Tuban.Sembari mencari hotel kami merasa lapar. Jadi kami putuskan untuk makan dulu. Akhirnya kita dinner di tepi pantai di daerah Klenteng Kwan Sin Bio.Di jalan Panglima Sudirman ini berderet banyak sekali tenda penjual seafood,kami putuskan makan yang di sebelah toko Ana.Lalu kita akhirnya memutuskan untuk masuk ke Hotel Ratna di jalan Ronggolawe yg banyak direkomendasikan oleh orang sana.Kita ambil 1 kmr besar double bed+AC+km mandi+TV Rp 100.000,- dan 1 kmr kecil 2singgle bed+AC+Km mandi+Tv Rp 85.000,- .Setelah mandi semua sekitar pk 00.00 kita kluar bentar liat Masjid di Alun2 yang unik dan berwarna-warni.
Note : Jalan besar di Tuban kebanyakan satu arah.Jadi kalo tidak tau pasti lebih baik bertanya sebelum kita harus memutar jauh2.


Masjid Tuban

Paginya kita makan dulu di depot "Echo" di Jalan Basuki Rahmat. Lalu dari sana kami lurusss aja menuju ke arah desa Montong. Tujuan kita hari ke dua ini ke Air Terjun Nglirip.Kita sampai di sana kurang lebih 2 jam perjalanan karena jalan yang bergelombang itu. Obyek wisata ini ternyata belum di komersilkan. Jadi setelah menitipkan mobil ke pemilik warung di sana kami turun. Dan WOW tidak mengecewakan. Air terjun ini bak lukisan2 di kalender.Kami beruntung sekali waktu itu tidak panas dan tidak hujan, jadi kami dapat bersantai dan merasakan dekatnya alam dengan tenang. Puas dan segar bermain air kami kembali meneruskan perjalanan setelah memberi sedikit tips ke pemilik warung.
Note: Jika arah Anda benar tidak usah takut terlewat,air terjun ini terlihat dari jalan.


Nglirip Waterfall

Kami putuskan untuk meneruskan perjalanan pulang ke Surabaya lewat Bojonegoro. Sesampai di Bojonegoro yang katanya terkenal dengan burung dara dan swikenya,kami makan lagi ;p Kali ini makan di jalan Diponegoro no 34.Disini tersedia ayam and dara goreng juga nasi pecel contong.Setelah kenyang kita lanjutin perjalanan pulang melewati Babad (kalo mau beli oleh2 wingko disini tempatnya yang terkenal Loe Lan Ing),Lamongan, dan Gresik.Akhirnya kami keluar kembali di Surabaya melalui pintu tol Dupak.

Sampai jumpa di tempat berikutnya .... ;p
Lusida ---> Another Photos

Sunday, May 01, 2005

Pucuk Truno Waterfall

Yang ini nga jauh jauh dari Surabaya kali ini kita menuju Trawas.Cuman sekitar 1 jam lebih dikit perjalanan mobil. Pertama kita masuk jalan tol Surabaya - Gempol. Tak lama berselang kita sudah keluar Gempol ambil belok kanan lalu ikutin jalan itu saja terusss sampe tiba di perempatan (dikiri ada terminal Pandaan di kanan nya ada pom bensin).Ambil aja belok kanan lalu langsung ambil jalur kiri (jalur naik ke Trawas dan Tretes)

Kita teruskan sedikit melewati Rumah Makan Sri yang terkenal dengan ayam gorengnya.
Bagi yang suka dengan Lontong Kupang dan Sate Kerang majulah sedikit lagi di kanan Anda bisa terlihat sebuah warung yg selalu sarat pengunjung apalagi weekend ato hari libur.

Tidak lama kemudian tibalah kita di jalan yang bercabang 2,kiri ke Tretes kanan ke Trawas. Kita ambil jalan yang kiri lalu perhatikan di kiri jalan ada papan kecil menandakan Air Terjun Pucuk Truno.Belok aja kiri ke jalan kecil disana dan ikutin jalan lagi sampe kita temuin pintu masuk air terjun Pucuk Truno.

Setelah memarkir kendaraan,kita melanjutkan jalan kaki kurang lebih selama 10 menit melalui jalan yang sudah dibangun dengan rapi.Dikiri kanan kita akan dikelilingi oleh rimbunnya pohon dan dedaunan yang menyejukkan.Tak lama sampailah kita di tujuan kita yaitu air terjun yg cukup deras turunnya walaupun tidak seberapa luas lokasinya.Pada saat musim penghujan kita dilarang turun ke lokasi dasar air terjun karena ditakutkan bahaya longsor.

Note: Kalo mau bermain air di sana bawalah baju ganti


Waterfall 1

Waterfall 2


Posted by : Lusida a.k.a Dolphinrider ;p