Perjalanan kami mulai pada pukul 8 Pagi dari Surabaya, tujuan utama Kota Blega tempat kelahiran Mbah Buyut teman saya. Blega adalah sebuah kota kecil, bisa ditempuh dalam waktu 1 ½ jam. Masih jam 9an, terlalu dini untuk kembali ke Surabaya. Kami pun melanjutkan untuk eksplorasi Pulau Madura.
Perjalanan dilanjutkan ke Pamekasan dengan tujuan tempat wisata "api tak kunjung padam" yang pernah diulas teman saya disini. Ditengah perjalanan kami menemukan papan penunjuk jalan yang mengarah ke Air Terjun Toroan dan Monkey Forest. Kami berencana mampir saat pulang dari Pamekasan namun gagal. Penunjuk jalan tukang becak yang kami tanyai saat itu sepertinya memberi informasi yang salah :(. Karena hari sudah sore kami pun melanjutkan pulang sekaligus mampir ke Bangkalan. Tujuannya adalah ke Mercusuar.
Mercusuar sendiri bagi sebagian orang Madura adalah istilah yang asing. Mereka justru lebih paham saat teman saya menyebutkan 'Lampu', lampu yang ada menaranya.



Silinder kecil ini kalau kita masuk kedalamnya dan melihat keatas tampak seperti gambar diatas sebelah kiri. Entah fungsinya untuk apa, mungkin untuk mengirim ransum makanan, minuman atau rokok buat yang jaga diatas. Mungkin memakai semacam kerekan pakai tali begitu, mengingat sangat engga efektif kalau harus naik turun sebanyak 15 lantai.
Foto atas sebelah kanan adalah lampu mercusuar lengkap dengan motornya, besar sekali. Saya masih penasaran kalau malam seperti apa terangnya.
Sekian oleh-oleh cerita, semoga lain waktu kami berhasil menemukan Air Terjun Toroan dan Monkey Forestnya. Ayo, tingkatkan wisata domestik, Salam Petawisata dari Pulau Madura...