Ranu Kumbolo terletak di Jawa Timur, sebuah danau di pegunungan tengger-Semeru dengan ketinggian 2500 meter diatas permukaan air laut. Tanggal 17 Juli 2005 kami (Mariza, Justine, Vannie, Jacky, Ucup, Anton, Valens) berangkat dari Surabaya (terminal Bungurasih) menuju ke Malang (terminal Arjosari), dari terminal Arjosari perjalanan berlanjut ke Tumpang untuk menyewa kendaraan Ranger yang akan mengantar kami ke Ranu Pane, pos terakhir yang dapat dilalui kendaraan roda empat. Untung saat itu kami bertemu dengan rombongan "Rivaldo" 4 Pemuda dan 1 orang tua dengan peralatan navigasinya yang canggih. Buset, untuk tracking aja mereka membawa GPS (Global Positioning System) untuk track recording tiap 50 meter plus alat untuk sensor suhu, tekanan udara, derajat kemiringan dll. Gila, sedangkan kita cuma mengandalkan pengalaman dan insting aja :).
Pemandangan dari desa Klakah-Ranupane sangat indah, sayang saat Pergi/Pulang keadaan cuaca tidak mendukung alias berkabut sehingga pemandangan terlihat samar-samar dan pula laju kendaraan yang ngebut plus jalan yang tidak rata membuat kami semua tidak dapat membidik panorama yang luar biasa, deretan pegunungan yang menyembul saling mendahului dan hamparan padang pasir yang sangat luas dengan Gunung Bromo ditengahnya seakan membius mata sambil berdecak kagum. Sampai di Ranu Pane kami semua lapor ke Pos Penjagaan setempat untuk mendata diri.
Dari pondok kami berjalan melewati jalan beraspal dan kemudian mulai tracking di nol kilometer, pemandangan dari sini hanya hamparan sawah yang luas berwarna-warni dengan beberapa gubug di tengahnya.
Setelah berjalan selama kurang lebih empat jam melalui lereng-lereng gunung dengan jalan yang lebarnya tak lebih dari 50cm (sebelah kanan dinding gunung dan sebelah kiri jurang yang dalemnya engga bisa dibawayangkan) untung akhirnya kami dihibur oleh pemandangan yang kami nantikan, Danau Kumbolo !!! wahhh akhirnya sampai juga.
Tiba di danau kira-kira pukul 2 sore, cuaca sudah berkabut dan sangat dingin, tak lama kemudian matahari mulai tenggelam di ufuk barat meninggalkan hangatnya terang berganti dengan kabut dan suhu yang sangat tidak bersahabat. Peralatan pancing pun digulung dan kami semua masak untuk makan malam, menanak nasi, mie rebus plus campuran sosis, pentol, corned beef, telor. Entah apa namanya makanan itu, kami menyebutnya "Bistik Kumbolo" hahaha... itemani dengan hangatnya kopi susu plus nutri gel dan semangka sebagai penutup.
Malam hari berlangsung sangat singkat, pukul tujuh malam kami semua sudah masuk tenda karena cuaca sangat dingin diluar dengan hembusan tiupan angin yang menambah suasana menjadi beku. Lilin pun dinyalakan dan kami bermain domino di dalam tenda. 30 menit kemudian semua kembali ke tenda masing2, kaki yang capek setelah berjalan 10Km dan punggung yang serasa pegal meminggul bekal seberat kurang lebih 10kg memohon untuk beristirahat sejenak.
Pukul 1/2 5 Vannie & Justine membangunkanku untuk take some picture, badanku menggigil, kaku dan terasa bengkak dan beku, tak bisa merasakan lagi duri-duri semak yang kuinjak, aku naik agak keatas bukit dan berjongkok sendiri menunggu mentari.
Entah berapa suhu pagi itu, telapak kakiku sudah sulit untuk digerakkan, aku terpaksa kembali ke kemah, menghangatkan kaki diatas kompor dan memakai kaus kaki dan sepatu untuk menghangatkan kakiku. Aku berhenti sejnak terheran melihat danau yang mengpulkan asap. Pemandangan yang tak pernah kulihat, air danau mengepulkan asap dinginnya seakan-akan memperingatkan kami untuk tidak berani mencoba mandi didalamnya :P
Aku tak akan melewatkan kesempatan ini, aku berjalan memutar kembali menuruni bukit kearah danau dengan kaki pincang kedinginan aku berjalan cepat agar tak kehilangan moment yang hanya lewat sekejap, entah ada berapa goresan di kakiku karena semak belukar, tak kurasakan terhalang bekunya daging ini.
Sekitar pukul 6 pagi, matahari sudah diatas, aku menoleh kebelakang dan kulihat sinar surya menerangi sebagian tumbuhan di bukit. Tampak sekilas 'track tanjakan cinta'. Dinamakan tanjakan cinta karena konon kepercayaan disana, bagi siapa saja yang dapat naik tanpa berhenti permohonan cintanya akan terkabul.
Pukul Tujuh pagi surya telah merubah asap-asap di danau menjadi butiran kilauan mutiara yang indah, kilauan dari pancaran matahari yang berusaha menembus air dan memantul.
Sekitar pukul 10 pagi kami semua beres-beres dan kembali ke Ranu Pane dan kembali ke kota Surabaya tercinta yang hangat dan berdebu.
posted by Valens
Pemandangan dari desa Klakah-Ranupane sangat indah, sayang saat Pergi/Pulang keadaan cuaca tidak mendukung alias berkabut sehingga pemandangan terlihat samar-samar dan pula laju kendaraan yang ngebut plus jalan yang tidak rata membuat kami semua tidak dapat membidik panorama yang luar biasa, deretan pegunungan yang menyembul saling mendahului dan hamparan padang pasir yang sangat luas dengan Gunung Bromo ditengahnya seakan membius mata sambil berdecak kagum. Sampai di Ranu Pane kami semua lapor ke Pos Penjagaan setempat untuk mendata diri.
Puncak Semeru dibidik dari Pondok di Ranu Pane
Dari pondok kami berjalan melewati jalan beraspal dan kemudian mulai tracking di nol kilometer, pemandangan dari sini hanya hamparan sawah yang luas berwarna-warni dengan beberapa gubug di tengahnya.
hamparan sawah saat tanjakan pertama dari Pondok
Setelah berjalan selama kurang lebih empat jam melalui lereng-lereng gunung dengan jalan yang lebarnya tak lebih dari 50cm (sebelah kanan dinding gunung dan sebelah kiri jurang yang dalemnya engga bisa dibawayangkan) untung akhirnya kami dihibur oleh pemandangan yang kami nantikan, Danau Kumbolo !!! wahhh akhirnya sampai juga.
Ranu Kumbolo dilihat dari atas
Tiba di danau kira-kira pukul 2 sore, cuaca sudah berkabut dan sangat dingin, tak lama kemudian matahari mulai tenggelam di ufuk barat meninggalkan hangatnya terang berganti dengan kabut dan suhu yang sangat tidak bersahabat. Peralatan pancing pun digulung dan kami semua masak untuk makan malam, menanak nasi, mie rebus plus campuran sosis, pentol, corned beef, telor. Entah apa namanya makanan itu, kami menyebutnya "Bistik Kumbolo" hahaha... itemani dengan hangatnya kopi susu plus nutri gel dan semangka sebagai penutup.
matahari terbenam di Ranu Kumbolo
Malam hari berlangsung sangat singkat, pukul tujuh malam kami semua sudah masuk tenda karena cuaca sangat dingin diluar dengan hembusan tiupan angin yang menambah suasana menjadi beku. Lilin pun dinyalakan dan kami bermain domino di dalam tenda. 30 menit kemudian semua kembali ke tenda masing2, kaki yang capek setelah berjalan 10Km dan punggung yang serasa pegal meminggul bekal seberat kurang lebih 10kg memohon untuk beristirahat sejenak.
Pukul 1/2 5 Vannie & Justine membangunkanku untuk take some picture, badanku menggigil, kaku dan terasa bengkak dan beku, tak bisa merasakan lagi duri-duri semak yang kuinjak, aku naik agak keatas bukit dan berjongkok sendiri menunggu mentari.
matahari terbit di Ranu Kumbolo
Entah berapa suhu pagi itu, telapak kakiku sudah sulit untuk digerakkan, aku terpaksa kembali ke kemah, menghangatkan kaki diatas kompor dan memakai kaus kaki dan sepatu untuk menghangatkan kakiku. Aku berhenti sejnak terheran melihat danau yang mengpulkan asap. Pemandangan yang tak pernah kulihat, air danau mengepulkan asap dinginnya seakan-akan memperingatkan kami untuk tidak berani mencoba mandi didalamnya :P
Danau yang berasap dingin dilihat dari pondok
Aku tak akan melewatkan kesempatan ini, aku berjalan memutar kembali menuruni bukit kearah danau dengan kaki pincang kedinginan aku berjalan cepat agar tak kehilangan moment yang hanya lewat sekejap, entah ada berapa goresan di kakiku karena semak belukar, tak kurasakan terhalang bekunya daging ini.
kabut yang merambat di tepian danau
Sekitar pukul 6 pagi, matahari sudah diatas, aku menoleh kebelakang dan kulihat sinar surya menerangi sebagian tumbuhan di bukit. Tampak sekilas 'track tanjakan cinta'. Dinamakan tanjakan cinta karena konon kepercayaan disana, bagi siapa saja yang dapat naik tanpa berhenti permohonan cintanya akan terkabul.
'tanjakan cinta'
Pukul Tujuh pagi surya telah merubah asap-asap di danau menjadi butiran kilauan mutiara yang indah, kilauan dari pancaran matahari yang berusaha menembus air dan memantul.
Sekitar pukul 10 pagi kami semua beres-beres dan kembali ke Ranu Pane dan kembali ke kota Surabaya tercinta yang hangat dan berdebu.
posted by Valens
37 comments:
gile! keren banget!!!! huaaa.. padahal aku ya mestinya ikut. pake acara sakit segala. :(( uuhhh!!!
salut! keren!
Stuju ...
Keren abis ...
Very nice site! remove silly putty hair blackberry processor word Ball game lottery power discount oil filter gs300 lexus 3210 printer cover Nexium time release pubic hair remover Pontiac grand prix fuel pump la permanent hair removal telephone answering machines how to remove hair spray buildup
nice post.. salam kenal
Keren Abis.
Lokasinya, ceritanya dan gambarnya.
Thanks for sharing!
Coba deh Trans Meru Betiri, jalan 3 hari dari Jember ke Banyuwangi.
Pasti jadi pengalaman yang tak terlupakan.
carla, wacky, maiden, sufianti... thanks udah mengunjungi petawisata :) salam kenal.
Awesome! what a splendid capture....
>>magnificent morning<<
moga abis lebaran besok jd ksna, amin.
ngikut dong kapan2,kalau trekking lagi..dimana aja mau...
Keren banget...ngikut kapan2.
Keren memang, tapi sayangnya ndak diteruskan perjalanannya menuju puncak semeru, akan anda rasakan kenikmatan dan kepuasan tiada tara.
Kali mati, makam para pendaki, puncak pasir dll.
Klo mau kita mendaki sampai puncak,..gimana?
keren foto2nya, catpernya dan bromo-tengger-semerunya...
keren banget.
dari dulu pengin kesana belom kesampean.
kira2 akhir taun kesana aman ga ya?
secara lg musim ujan gini.
ranu kumbolo aja kerennya kek gitu,
apalagi puncak mahameru. pasti keren,abis!
salam kenal :)
uhmmm kalo musim penghujan enaknya gak dingin, tapi jalan becek & bahaya longsor. keknya mending bulan2 kemarau aja dah. salam kenal juga ;)
Bulan kemarin tepatnya bulan oktober Q juga pergi ke Ranu Kumbolo...
Ranu Kumbolo mmemang benar-benar indah....
Menakjubkan....
keren...!!!!
;)
baru joint neh
kalo ada acara2 kbri dunk, kayanya seru, hahahaha
Salam kenal dari Taiwan. Jadi kangen pulang ke Lumajang. Thx for the pics !
keren bangetzzzz !
must join klo ada next event kesana....
ugh! whatta beautiful sight *ngacay*
gw rencana mo ngecamp di sana, bleh kasi info medannya gag? coz aq lom perna ksn. kra2 brp kilo ato brp jam prjlnan gt dari pos 1. katanya o drajat yah... gak kebayang dee. pleast infonya ke crystacooly@yahoo.com.. sebelum nya thanks bgt..owh iya anglenya bagus2.
aku kesana th.1999 trek dari Ranu Pane ke Ranu Kumbolo yg lumayan melelahkan langsung terobati begitu melihat Ranu Kumbolo dan beberapa angsanya yg cantik. kapan ya bisa come back there...
haaa ada angsanya??, wah pas kesana dulu kosong danaunya huhuhu.. apes brarti..
Foto-fotonya keren, info biaya dunk, jadi bisa nyiapin anggaran kalo mo jalan ke ranu kumbolo. :)
sewa jeep kalo ga salah sekarang 500 rebu untuk PP. 1 jeep bisa untuk 10 orang... ya kalo berangkat rombongan sih 250rb dah cukup :D
hhhhooooow, nice... :D
asik banget, oke lah buat referensi
summmmpaaah kweren puol menthog jedhug....
semoga q isa datang k sana
kereeeennnn.....!!!! mantab!! >,<
kami da rencana mau kesana nh,,, tp masih kurang personel,, kami cuma ber empat dari malang,,,
4 orang pas sebenernya, kalau terlalu banyak malah ribet banget ngaturnya. ntar disana join patungan sewa kendaraan sama pendaki lain, atau nunut truk sayur..
cuaca basah gini aman ya?
Gila habis ceritanya .....
Pasti akan ku coba datang ke semua tempat itu.
Thanks
Ranu Kumbolo diambil dari sisi manapun akan tetap cantiq dan mempesonan, jadi kangen mahameru...
Terima kasih postingannya
terimakasih sudah berkunjung di petawisata kawan... :)
pengen banget neh ....kayaknya udah terlalu lama ...20 tahun bro gak kesono...salot untuk laporan perjalanannya ...jadi seperti ngalami dw
thanks udah mampir mas :), wihh 20th, udah senior nih keknya...
aku kesana.....!!!!
aku kesana....!!!
kereeen gan
Post a Comment