Setelah nganter istri Salat Ied dan bersilaturahmi ke Mertua. Siangnya kami mampir ke Masjid Al Akbar Surabaya atau lebih dikenal dengan Masjid Agung Surabaya.
Sebenarnya ini tempat ibadah ya, bukan tempat wisata. Tapi karena Masjid Agung termasuk salah satu icon kebanggaan dan banyak orang yang sekedar datang hanya untuk melihat-lihat dalamnya, jadi saya ulas saja singkat :).
Konon Masjid Agung ini adalah Masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Saya dari dulu memang penasaran pengen lihat dari dekat, seberapa "Wah"nya Masjid Agung ini. Apalagi naik ke puncak menara yang tingginya 99 meter itu.
Dari Kota Surabaya, jalan paling mudah adalah lewat jalan Ahmad Yani arah ke bundaran Waru. Sebelum bundaran ada u-turn ke kanan, putar balik aja. Nanti setelah itu langsung ambil kiri, sebelum Carrefour belok kiri, dah teruusssss aja sampai mentok (masuk jalan pagesangan). Gampang kan?.
Masjid ini mewah banget, jendela dan pintu yang nian besar terbuat dari kayu yang diukir kecil-kecil. Kubah di dominasi warna biru dengan jendela memutari tepinya. Beberapa pilar ditata sedemikian cantik sehingga menimbulkan pola refleksi yang "nyeni" saat cahaya matahari masuk melalui sela-sela jendela. Begitu pula cutting glass (apa istilahnya ya untuk jendela warna warni?) yang apik menghiasi dinding atas.
Untuk naik ke menara dikenakan karcis Rp. 3000,- rupiah dengan waktu kurang lebih 15 menit. Engga usah takut capek, karena naiknya pakai Lift mini yang bisa nampung beban 550Kg Max :D.
Tiket wisata menara
Menara
Menara
Dari atas Menara jika cuaca cerah kita bisa melihat jembatan SuraMadu dan pulau Madura, namun karena kemampuan kamera poket saya yang terbatas dalam mengabadikan gambar jadi tidak ada dokumentasinya buat oleh-oleh.
Untuk yang merayakan Idul Fitri, Petawisata mengucapkan Minal 'Aidin wal Faizin.
Salam wisata dari Kota Surabaya.